Sultan Malikul Dhahir adalah anak pertama dari Sultan Malikussaleh yang mengambil alih pimpinan Kerajaan Samudera Pasai dari tahun 1297-1326 M.Batu nisan terbuat dari granit, terpahat surat At-Taubah Ayat 21-22 serta terdapat teks yang terjemahan: “Kubur ini kepunyaan tuan yang mulia, yang syahid bernama Sultan Malik Adh-Dhahir, cahaya dunia dan sinar agama. Muhammad bin Malik Al-Saleh, wafat malam Ahad 12 zulhijjah tahun 726 H (19 Nopember 1326 M).Nahrisyah adalah seorang ratu dari Kerajaan Samudera Pasai yang memegang pucuk pimpinan tahun 1416-1428 M. Ratu Nahrisyah dikenal arif dan bijak, memerintah dengan sifat keibuan dan penuh kasih sayang. Harkat dan martabat perempuan begitu mulia sehingga banyak yang menjadi penyiar agama pada masa pemerintahannya. Nahrisyah mangkat pada tanggal 17 Zulhijjah 831 H atau 1428 M.Surat Yasin dengan kaligrafi yang indah terpahat dengan lengkap pada nisannya. Disamping itu tercantum pula ayat Kursi, Surat Ali Imran ayat 18 19, Surat Al-Baqarah ayat 285 286 dan terpahat sebuah penjelasan dalam aksara Arab yang artinya: “Inilah makam yang suci, Ratu yang mulia almarhumah Nahrisyah yang digelar dari bangsa chadiu bin Sultan Haidar Ibnu Said Ibnu Zainal Ibnu Sultan Ahmad Ibnu Sultan Muhammad Ibnu Sultan Malikussaleh, mangkat pada hari Senin 17 Zulhijjah 831 H”
Makamnya Sultan Malikul Dhahir terletak di Gampong Beuringen Kec. Samudera ± 17 km dari Kota Lhokseumawe, letak makam ini bersebelahan dengan Makam Malikussaleh.
sedangkan Nahrisyah Makamnya terletak di Gampong Kuta Krueng Kecamatan Samudera ± 18 km sebelah timur Kota Lhokseumawe, tidak jauh dari Makam Malikussaleh.
Makamnya Sultan Malikul Dhahir terletak di Gampong Beuringen Kec. Samudera ± 17 km dari Kota Lhokseumawe, letak makam ini bersebelahan dengan Makam Malikussaleh.
sedangkan Nahrisyah Makamnya terletak di Gampong Kuta Krueng Kecamatan Samudera ± 18 km sebelah timur Kota Lhokseumawe, tidak jauh dari Makam Malikussaleh.
0 komentar:
Posting Komentar