Selasa, 14 April 2009

Gua Talambun











Menurut cerita masyarakat sekitar, gua Tabuhan yang ditemukan oleh Kyai Santiko yang kehilangan lembu tetapi tidak segan lembu yang telah datang ke gua. Lembu itu tidak ingin keluar dari gua, karena menyimpan banyak air dari pada akar itu. Setelah belukar telah dibersihkan, gua perawatan diambil oleh Raden Bagus Joko Lelono dan puteri Raden Ayu Mardilah.Gua Tabuhan adalah di pantai barat daya Jawa Timur, adalah emmense interior gua Tabuhan. Gua ini disebut Tabuhan karena suara musik lokal seperti bermain asalnya dengan memukul lomesone stalactites resource yang sempurna melenggang ke musik.Gua itu sendiri adalah spektakuler, dengan varilored stalagmites ke atas mencapai setinggi 50 meter menuju liontin stalagtites dibentuk oleh menitis air dari atap.Hal ini disebut sebagai gua Tabuhan karena jika lapped akan menghasilkan suara seperti irama musik Jawa (gamelan). Tabuhan gua adalah initialy dikenal sebagai Tapan gua karena sejak depan diterapkan oleh beberapa chevaliers untuk meditasi seperti; Sanggargenu, Bambang Trigo. Wareng desa diakui menyebabkan legenda Banteng Wareng yang keturunan Sultan Yogyakarta. Hal ini juga diajarkan di 1825 terjadi perang Diponegoro, Raden Banteng Wareng memperkuat jiwa patriotik jajahan berlawanan dengan Diponegoro.(teamtouring.web.id)

Gua ini terletak di desa Wareng, Punung kabupaten sekitar 40 km dari kota Pacitan ke arah barat.Jawa Timur

0 komentar:

Posting Komentar