Kamis, 23 April 2009

Pulau Kelor dan Pulau Onrust
















Dahulu Pulau Kelor adalah salah satu benteng pertahanan Hindia Belanda yang memusatkan kegiatannya di Pulau Onrust. Setidaknya ada tiga benteng Martello di tiga gugusan pulau yaitu Pulau Kelor itu sendiri, Pulau Bidadari dan Pulau Onrust. Hanya dua yang masih meninggalkan jejaknya sementara benteng yang di Pulau Onrust sudah hilang jejaknya akibat penjarahan besar-besaran di tahun enam puluhan. Yang tersisa hanya sebuah lubang dengan sebuah plang yang menandakan disitulah dulu sebuah benteng bulat berdiri..Setiap perjalanan ke Kepulauan Seribu, pastilah akan menjumpai pulau ini. Letaknya tidak jauh dari Pulau Bidadari. Setiap kapal yang melintasi perairan Pulau Untung Jawa dapat dipastikan akan bisa melihat pulau ini. Dari kejauhan hanya berbentuk bulat menyerupai cerobong asap pendek di tengah lautan. Namun bentuknya yang aneh inilah yang menjadi daya tarik pulau ini. Memang tidak terlihat tanah di pulau ini. Hanya ada hamparan pasir putih yang seakan-akan menyembul dari permukaan laut. Sesungguhnya itulah daratan dari Pulau Kelor.

Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari.Pulau Onrust merupakan pelabuhan VOC sebelum pindah ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Pulau Onrust ini juga merupakan markas tentara penjajah Belanda sebelum masuk Jakarta dan mendudukinya. Di pulau inilah tentara Belanda melakukan aktivitas bongkar muat logistik perang.

Tahun 1930-an, Pulau Onrust juga menjadi asrama haji sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi. Para calon haji di Pulau Onrust diadaptasikan dengan udara laut karena zaman dahulu mereka naik kapal laut sebelum menuju ke Arab Saudi. Di pulau ini masih terlihat bangunan-bangunan peninggalan penjajah Belanda seperti benteng dan pelabuhan kuno.Pulau-pulau lain di sekitarnya seperti Pulau Bidadari (dahulu bernama Pulau Sakit), Pulau Cipir dan Pulau Kelor dibangun untuk menjadi pendukung pulau ini. Fasilitas di sini pernah dihancurkan dua kali oleh Britania Raya di tahun 1800-an namun setelah itu dibangun kembali oleh Belanda termasuk pembangunan asrama haji.



0 komentar:

Posting Komentar