Museum Affandi

Museum Affandi diresmikan oleh Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu dalam sejarahnya telah pernah dikunjungi oleh Mantan Presiden Soeharto dan Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr.

Kota Balikpapan

Kota Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 503,3 km² (? luas Jakarta) dan berpenduduk sebanyak 559.126 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).

Pantai Pink / pink Beach

Pantai Pink atau lebih dikenal sebagai Pink Beach adalah salah satu pantai terindah di dunia. Karena warna Pasir pantainya yang berbeda dari warna pasir pantai biasanya, tak heran jika pantai ini kini menjadi primadona wisata Indonesia.

Danau Paniai Papua Barat

Danau Paniai ini memang belum dikelola dengan baik oleh pemerintah kabupaten paniai.. berbeda dengan danau sentani yang ada dikota jayapura.

Wisata kampung batu Malakasari

Kawasan seluas 50.000 m2 ini adalah lahan bekas area penambangan batu alam tradisional sampai tahun 1970, kemudian bagian-bagian cekungnya terisi air hujan sehingga membentuk danau yang memiliki panorama yang unik

Rabu, 11 Desember 2013

Masjid At-Taqwa Cirebon

Masjid Raya at-Taqwa Kota Cirebon didirikan pada tahun 1918 di suatu kampung yang bernama Kejaksan, yang terdiri dari dua bagian, yang satu untuk dipergunakan sebagai Tajug Agung (Masjid At Taqwa sekarang) dan setengah bagian yang lain dipergunakan sebagai alun-alun (Alun-alun Kejaksan sekarang). Pada tahun ini juga Jalan RA. Kartini merupakan Jalan Kereta Api menuju ke Pelabuhan Cirebon yang kemudian dipindahkan ke Jalan KS Tubun.

Nama masjid Raya At-Taqwa Cirebon, semula sebenarnya adalah Tajug Agung[rujukan?], bangunannya sudah cukup lama dan tua, ruangannya terlalu kecil dan letaknya kurang menghadap kiblat, kemudian R. M. Arhatha, kepala Koordinator Urusan Agama Cirebon mempunyai gagasan untuk merenovasi Tajug Agung itu di tempat yang lama dengan mengambil nama Masjid At-Taqwa, karena sudah ada masjid agung yang terletak di kasepuhan yang sekarang menjadi Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Seolah-olah pada waktu itu tidak dibenarkan dua nama yang sama pada dua masjid yang letaknya masih dalam satu kota, yaitu Tajug Agung dan Masjid Agung.





Akhirnya pada tahun 1951 terwujudlah bangunan masjid tersebut dan diresmikan menjadi At Taqwa tahun 1963. Gaya arsitektur masjid yang mencirikan bangunan tropis dengan atap jurai serta dilengkapi dengan empat menara kecil (menaret) dan sebuah menara setinggi 65 meter. Namun kehadiran gerbang (gate) selebar 3 meter sebelum memasuki bangunan utama yang menjadi point of interest bangunan masjid memberi nilai tersendiri. Gerbang dengan warna emas yang menyolok bertuliskan kaligrafi dua kalimat syahadat yang terbuat dari bahan glass reinforced cement (GRC) di atas batu granit asli dari Brazil, mendominasi tampak muka (fasad) bangunan. Bingkai putih semakin menonjolkan warna emas gerbang.

Enam tiang penyangga lampu taman yang menghiasi jalan masuk menuju gerbang, seperti hendak menyambut ramah kedatangan tamu-tamu Allah. Seluruh lantai dan dinding masjid menggunakan batu granit, begitu juga tiang-tiang dalam mesjid. Tiang-tiang dihiasi dengan ornamen arsitektur Islam. Tidak seperti bangunan umumnya, bagian dinding tidak dilengkapi dengan jendela yang tertutup kaca. Jendela besar-besar yang ada dibiarkan terbuka untuk membiarkan aliran udara lancar keluar masuk masjid. Jendela hanya diberi teralis besi ditambah elemen estetika yang terbuat dari kuningan dengan pola arsiterktur Islam.

Keteduhan juga diupayakan untuk dihadirkan di arena luar masjid dengan menanam 10 pohon kurma di halaman samping masjid yang dekat dengan sisi jalan. Kehadiran dua kolam air mancur di sisi kanan dan kiri bagian depan mesjid, semakin melengkapi keindahannya.