Kabupaten Musi Rawas atau Musirawas adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jumlah penduduknya pada tahun 2003 adalah 454.142 jiwa. Luasnya adalah 12.365,83 km² dan kepadatan penduduknya adalah 36,73 jiwa/km².Awalnya Kabupaten Musi Rawas termasuk 
dalam wilayah keriesidenan Palembang (1825-1966). Hal ini diawali oleh 
jatuhnya Kesultanan Palembang dan perlawanan Benteng Jati serta Enam 
Pasirah dari Pasemah Lebar ke tangan pemerintah Belanda. Sejak Saat itu 
Belanda mengadakan ekspansi da penyusunan pemerintahan terhadap daerah 
ulu Palembang yang berhasil dikuasainya. Sistim yang dipakai adalah 
Dekonsentrasi. Kemudian Keresidenan Palembang dibagi atas wilaya binaan 
(Afdeling), yaitu:
- Afdeling BanguAsin en Kubustreken, ibukotanya Palembang.
 - Afdeling Palembangsche Beneden Landen, ibukotanya Baturaja.
 - Afdeling Palembangsche Boven Landen, ibukotanya Lahat.
 
Afdeling Palembangsche Boven Landen dibagi dalam beberapa Onder Afdeling (Oafd):
- Oafd Lematang Ulu, ibukotanya Lahat.
 - Oafd Tanah Pasemah, ibukotanya Bandar.
 - Oafd Lematang Ilir, ibukotanya Muara Enim.
 - Oafd Tebing Tinggi Empat Lawang, ibukotanya Tebing Tinggi.
 - Oafd Musi Ulu, ibukotanya Muara Beliti.
 - Oafd Rawas ibukotanya Surulangun Rawas.
 
Setiap Afdeling dikepalai oleh Asistent 
Residen yang membawahai Onder Afdeling yang dikepalai Controleur 
(Kontrolir). Setiap Onder Afdeling juga membawahi Onder Distric dengan 
Demang sebagai pimpinannya. Musi Rawas berada pada Afdeling 
Palembangsche Boven Landen.Pada Tahun 1907, Onder Distric Muara 
Beliti dan Muara Kelingi diintegrasikan kedalam satu Onder Afdeling 
yakni Onder Afdeling Musi Ulu. Tahun 1933, jaringan kereta api Palembang
 Lahat Lubuk Linggau (dibuat antara tahun 1928-1933) dibuka pemerintah 
Belanda. Hal ini menyebabkan dipindahkan Ibu Kota Oafd Musi Ulu, Muara 
Beliti ke Lubuk Linggau, yang menjadi cikal bakal ibukota Kabupaten Musi
 Rawas.
Pada tanggal 17 Februari 1942, kota 
Lubuk Linggau diduduki Jepang dan Kepala Oafd Musi Ulu Controleur De Mey
 serta Aspirant Controleur Ten Kate menyerahkan jabatannya kepada Jepang
 pada tanggal 20 April 1943. Jepang mengadakan perubahan instansi da 
jabatan ke dalam bahasa Jepang. Perubahan inilah yang menjadi titik 
tolak Hari Jadi Kabupaten Musi Rawas. Perubahan Nama tersebut antara 
lain:
Onder Afdeling Musi Ulu diganti dengan Nama
 Musi Kami Gun dipimpin Gunce (Guntuyo). Sedangkan Oafd Rawas diganti 
menjadi Rawas Gun.














0 komentar:
Posting Komentar