Masjid Raya Senapelan atau sekarang Masjid Raya Pekanbaru pertama kali dibangun oleh Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah (1766-1780 M), dikenal sebagai Marhum Bukit, Raja ke-4 Kerajaan Siak Indrapura, sekitar tahun 1762 M. Kemudian pembangunannya diteruskan oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, Raja ke-5.Sekitar tahun 1775 Marhum Bukit memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Sanapelan. Beliau wafat tahun 1780. Senapelan adalah lokasi Masjid Raya. Hal ini-merupakan cikal bakal pertama berdirinya kota Pekanbaru sejak berdirinya Masjid Raya.
Masjid Raya Pekanbaru sudah-dibangun dua lantai, bahkan sumur tua di-samping mesjid sudah-tidak ada lagi. Padahal sumur tua-itu sangat dikenal sampai ke Malaysia-Singapura karena dipercaya Bertuah. Biasanya Wisatawan Malaysia, Singapura menjadikan air sumur tersebut sebagai ole-ole penyembuh penyakit.Hal-ini tentu sangat disesalkan tokoh masyarakat. Sebut saja Annas Aismana, salah seorang tokoh pemuda. Ia tidak setuju dengan penghilangan wajah asli Mesjid Raya Pekanbaru.
“Program revitalisasi yang dilakukan terhadap Mesjid Raya itu telah menghilangkan salah satu bukti sejarah Kerajaan melayu di-Riau. Malah telah menjadi cagar budaya nasional, bahkan dikenal dunia.www.pekanbaru.com
Masjid Raya Pekanbaru sudah-dibangun dua lantai, bahkan sumur tua di-samping mesjid sudah-tidak ada lagi. Padahal sumur tua-itu sangat dikenal sampai ke Malaysia-Singapura karena dipercaya Bertuah. Biasanya Wisatawan Malaysia, Singapura menjadikan air sumur tersebut sebagai ole-ole penyembuh penyakit.Hal-ini tentu sangat disesalkan tokoh masyarakat. Sebut saja Annas Aismana, salah seorang tokoh pemuda. Ia tidak setuju dengan penghilangan wajah asli Mesjid Raya Pekanbaru.
“Program revitalisasi yang dilakukan terhadap Mesjid Raya itu telah menghilangkan salah satu bukti sejarah Kerajaan melayu di-Riau. Malah telah menjadi cagar budaya nasional, bahkan dikenal dunia.www.pekanbaru.com
0 komentar:
Posting Komentar