Maros adaiah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang berbatasan langsung dengan ibukota provinsi, Makassar. Pada zaman dahulu, Maros merupakan suatu kerajaan bernama Marusu. Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan ibukota provinsi, pertumbuhan Maros pesat karena aktivitas ekonomi dan sosial kemasyarakatannya sejalan dengan Makassar. Maros memiliki beberapa ikon, seperti objek wisata Bantimurung dan Masjid Al-Markaz Al-lslami. Masjid yang terletak tepat di depan kantor bupati tersebut merupakan kesatuan bangunan yang sangat megah. Bisa dikatakan, rumah ibadah ini menjadi pendamping kemegahan Masjid Al- Markaz Al-lslami yang terdapat di Kota Makassar.
Salah satu daya tarik dan keunikan masjid ini adalah kubahnya yang berwarna merah putih. Halaman parkir dan taman yang luas juga menjadi faktor pendukung signifikan kemegahannya. Badan bangunan masjid juga tak kalah anggun. Dengan titik sentral bangunan berupa tangga dilingkupi relung tembok besar menjulang tinggi hingga ke bagian paling atas, bangunan tampak sangat kokoh namun artistik.Menaiki tangga menuju ruang dalam masjid, pengunjung akan disambut beduk yang diklaim sebagai beduk terbesar di Sulawesi Selatan dan didatangkan khusus dari Jepara.
Bagian dalam ruang utama sangat luas dan megah karena tidak tertutup oleh lantai di atasnya yang hanya mengitari bagian sisi ruang utama. Plafon ruangan yang mengikuti bentuk kubah dengan aksen lampu gantung hias menambah keindahan ruangan. Pencahayaan ruangan juga memesona. Cahaya alami masuk melalui bukaan jendela yang terhampar di sepanjang dinding masjid. Dinding bagian depan ruang utama dilapisi marmer. Di sana terletak mihrab yang dibedakan dari bagian lainnya dengan menggunakan relung berbentuk paduan persegi panjang dan segi tiga lancip di ujungnya.
Mimbar di bagian depan pun merupakan keistimewaan masjid. Dengan bahan kayu jati berukir dari Jepara, mimbar besar ini menjadi pesona tersendiri di dalam ruangan. Adapun lantai ruangan menggunakan bahan marmer berwarna abu-abu tua hingga memberi kesan sejuk. Masjid difungsikan sebagai pusat aktivitas sosial keagamaan yang bertujuan menambah keimanan dan ketakwaan masyarakat sekitar. Di samping itu, masjid juga menjadi basis kegiatan keagamaan dan pembinaan umat yang bervisi “Beribadah sambil berilmu adalah mencari ridha Allah.
Salah satu daya tarik dan keunikan masjid ini adalah kubahnya yang berwarna merah putih. Halaman parkir dan taman yang luas juga menjadi faktor pendukung signifikan kemegahannya. Badan bangunan masjid juga tak kalah anggun. Dengan titik sentral bangunan berupa tangga dilingkupi relung tembok besar menjulang tinggi hingga ke bagian paling atas, bangunan tampak sangat kokoh namun artistik.Menaiki tangga menuju ruang dalam masjid, pengunjung akan disambut beduk yang diklaim sebagai beduk terbesar di Sulawesi Selatan dan didatangkan khusus dari Jepara.
Bagian dalam ruang utama sangat luas dan megah karena tidak tertutup oleh lantai di atasnya yang hanya mengitari bagian sisi ruang utama. Plafon ruangan yang mengikuti bentuk kubah dengan aksen lampu gantung hias menambah keindahan ruangan. Pencahayaan ruangan juga memesona. Cahaya alami masuk melalui bukaan jendela yang terhampar di sepanjang dinding masjid. Dinding bagian depan ruang utama dilapisi marmer. Di sana terletak mihrab yang dibedakan dari bagian lainnya dengan menggunakan relung berbentuk paduan persegi panjang dan segi tiga lancip di ujungnya.
Mimbar di bagian depan pun merupakan keistimewaan masjid. Dengan bahan kayu jati berukir dari Jepara, mimbar besar ini menjadi pesona tersendiri di dalam ruangan. Adapun lantai ruangan menggunakan bahan marmer berwarna abu-abu tua hingga memberi kesan sejuk. Masjid difungsikan sebagai pusat aktivitas sosial keagamaan yang bertujuan menambah keimanan dan ketakwaan masyarakat sekitar. Di samping itu, masjid juga menjadi basis kegiatan keagamaan dan pembinaan umat yang bervisi “Beribadah sambil berilmu adalah mencari ridha Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar