Masjid Agung Al-Mujahidin, yang lerletak di Kecamatan Selong yang merupakan ibukota Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini merupakan salah satu masjid besar di antara ribuan masjid yang berada di Pulau Lombok.Selain terkenal dengan wisata alamnya yang eksotis, Lombok pun :ersohor dengan sebutan Pulau Seribu Masjid. Tercatat sedikitnya 5.400 masjid ~i pulau yang terletak di antara Selat Lombok dan Selat Alas tersebut. Perbandingan yang cukup sepadan mengingat hampir 90 persen penduduk Lombok adalah pemeluk agama Islam.
Masjid diberi nama Masjid Agung Al-Mujahidin sebagai penghormatan kepada pahlawan perjuangan kemerdekaan yang gugur di rumah pejuang 1945 saat melawan penjajah Belanda. Rumah tersebut berada tepat di depan masjid. Bangunan masjid tampak sangat asri dengan paduan warna putih, ungu, dan oranye di tubuh bangunan dan hijau yang melapisi kubah. Bentuk bangunan yang menggunakan pola ceruk terbuka di beberapa bagian dan konstruksi tangga di sudut menjadi aksen apik untuk keseluruhan bangunan.
Masjid dilengkapi empat menara yang menyatu dengan bangunan dan menjulang tinggi mendampingi kubah utama. Bentuk menara tersebut senada dengan bangunan utama, menggunakan pola ceruk lowong dengan empat pola berbeda pada bagian tubuhnya. Tinggi menara 27 meter melambangkan ajakan untuk shalat berjamaab yang memiliki keutamaan 27 kali lipat daripada shalat sendiri.
Memasuki ruang utama, awalnya akan terasa sesak karena atap yang berasal dari lantai dua bangunan. Namun, saat menuju bagian depan ruang akan menjadi lapang karena plafon atap yang terbuka dengan lantai dua sebagai mezzanine. Pola ini memiliki makna filosofis sebuah perjalanan menuju Sang Khalik yang awalnya penuh perjuangan namun semakin mendekati tujuan akan semakin melegakan. Mihrab masjid tampil cukup sederhana dengan ceruk berpola horizontal. Bentuk yang cukup unik mengingat pada umumnya masjid menggunakan pola vertikal meninggi pada bagian ceruk mihrab. Tampilan dalam masjid pun tampak minimalis. Dengan demikian, plafon yang mengikuti kubah utama dengan aksen geometris paduan warna putih, biru, dan kuning mendapat lebih banyak sorotan.
Masjid, yang merupakan ikon religi Kabupaten Lombok Timur, ini digunakan sebagai sarana ibadah sekaligus pusat sosialisasi masyarakat sekitar. Masjid ini pun kerap digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga karena terletak di kawasan taman kota.
Masjid diberi nama Masjid Agung Al-Mujahidin sebagai penghormatan kepada pahlawan perjuangan kemerdekaan yang gugur di rumah pejuang 1945 saat melawan penjajah Belanda. Rumah tersebut berada tepat di depan masjid. Bangunan masjid tampak sangat asri dengan paduan warna putih, ungu, dan oranye di tubuh bangunan dan hijau yang melapisi kubah. Bentuk bangunan yang menggunakan pola ceruk terbuka di beberapa bagian dan konstruksi tangga di sudut menjadi aksen apik untuk keseluruhan bangunan.
Masjid dilengkapi empat menara yang menyatu dengan bangunan dan menjulang tinggi mendampingi kubah utama. Bentuk menara tersebut senada dengan bangunan utama, menggunakan pola ceruk lowong dengan empat pola berbeda pada bagian tubuhnya. Tinggi menara 27 meter melambangkan ajakan untuk shalat berjamaab yang memiliki keutamaan 27 kali lipat daripada shalat sendiri.
Memasuki ruang utama, awalnya akan terasa sesak karena atap yang berasal dari lantai dua bangunan. Namun, saat menuju bagian depan ruang akan menjadi lapang karena plafon atap yang terbuka dengan lantai dua sebagai mezzanine. Pola ini memiliki makna filosofis sebuah perjalanan menuju Sang Khalik yang awalnya penuh perjuangan namun semakin mendekati tujuan akan semakin melegakan. Mihrab masjid tampil cukup sederhana dengan ceruk berpola horizontal. Bentuk yang cukup unik mengingat pada umumnya masjid menggunakan pola vertikal meninggi pada bagian ceruk mihrab. Tampilan dalam masjid pun tampak minimalis. Dengan demikian, plafon yang mengikuti kubah utama dengan aksen geometris paduan warna putih, biru, dan kuning mendapat lebih banyak sorotan.
Masjid, yang merupakan ikon religi Kabupaten Lombok Timur, ini digunakan sebagai sarana ibadah sekaligus pusat sosialisasi masyarakat sekitar. Masjid ini pun kerap digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga karena terletak di kawasan taman kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar