Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar ± 350 km dari kota Medan.Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0 - 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %. Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32° C dan minimum 21.6° C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.
Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, pulau Poncan Ketek, pulau Sarudik dan pulau Panjang. Dengan batas-batas wilayah: timur, selatan, utara pada kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik kota Sibolga tahun 2008, penduduk kota Sibolga adalah 94.616 jiwa. Dengan wilayah seluas 3.356,60 ha di daratan Sumatera dan urban growth seluas 644,53 ha berarti kepadatan penduduk pada wilayah pemukiman adalah 8.785 jiwa per km². Sementara pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1.99 %. Masyarakat Sibolga terdiri dari bermacam etnis, antara lain Batak Toba, Batak Mandailing, dan Minangkabau. Namun dalam kesehariannya, bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Minangkabau logat pesisir.
Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, pulau Poncan Ketek, pulau Sarudik dan pulau Panjang. Dengan batas-batas wilayah: timur, selatan, utara pada kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik kota Sibolga tahun 2008, penduduk kota Sibolga adalah 94.616 jiwa. Dengan wilayah seluas 3.356,60 ha di daratan Sumatera dan urban growth seluas 644,53 ha berarti kepadatan penduduk pada wilayah pemukiman adalah 8.785 jiwa per km². Sementara pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1.99 %. Masyarakat Sibolga terdiri dari bermacam etnis, antara lain Batak Toba, Batak Mandailing, dan Minangkabau. Namun dalam kesehariannya, bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Minangkabau logat pesisir.
Kota Sibolga terdiri dari empat kecamatan : Sibolga Utara (terdiri atas empat kelurahan), Sibolga Kota (terdiri atas empat kelurahan), Sibolga Selatan (terdiri atas empat kelurahan).Pelabuhan laut kota Sibolga cukup ramai disinggahi kapal kapal yang akan menuju pulau Nias. Sibolga Sambas (terdiri atas empat kelurahan). Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan dan industri maritim. Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri. Kota sibolga merupakan kota kecil yang berpenduduk amat padat, sesuai dengan data tahun 2006 Penduduk Kota Sibolga berjumlah 88.717 jiwa (Data BPS Tahun 2006). Tingkat kepadatan Kota Sibolga bahkan pernah masuk tiga besar Asia. Walaupun Kota Sibolga merupakan Kota Pantai, Kota yang diapit oleh Pantai dan Gunung yang menjulang, namun kenyataan menyebutkan bahwa Kota Sibolga tidak didiami oleh mayoritas nelayan, geliat Kota Sibolga benar-benar terbentuk dan bergerak dalam semua sektor usaha formal dan informal yang lebih mengarah pada sektor Jasa. Sibolga dengan semua geliatnya membutuhkan partisifasi Media agar dapat melaju dan berkembang dengan baik dan sempurna. Ada keharusan yang terpajang rapi dan saatnya digunakan sebagai tolak ukur mengakses tujuan keberhasilan pembangunan.
Dengan pola kerja dan bentuk kerja Masyarakat Kota Sibolga yang didominasi oleh Jasa (62,99%), Buruh/Karyawan (50,41%), Bekerja Sendiri (32,71%), Kota Sibolga saatnya dikenal sebagai Kota Lintas Jasa, dan Pariwisata adalah Idolanya. Peran media begitu sangat penting, dikarenakan hal tersebut diatas. Sungguh sangat tidak baik jika potensi Kota Sibolga sendiri tidak dapat dikuasi oleh masyarakat yang mendiami kota Sibolga secara faktual dan lengkap. Tak ada yang paling jagoan untuk menjadikan itu sebagai sebuah gerakan yang nyata kecuali Peran Media. Media Lokal yang dikelola Lokal. Potensi alam yang dimiliki Kota Sibolga masih dapat dipadu dengan keragaman Etnis yang mendiami Kota Sibolga, Penggunaan bahasa, dan lain sebagainya. Kota Sibolga didiami 15 Etnis Suku, dan tidak ada dominasi Kuantitas, sehingga ke 15 Etnis harus dan tetap berjalan beriring dalam menjalankan roda kehidupan sehari-hari. Ini juga akan merupakan potensi yang pantas diangkat dalam Program Media Media yang ada. Dengan jumlah Penduduk 88.717 (BPS 2006) Kota Sibolga sebagai kota yang menyimpan Potensi Keanekaragaman, Kota Sibolga memerlukan perlakuan khusus dari Media yang ada (Cetak dan Elektronik) guna lebih memberikan pengetahuan yang positif dan luas kepada seluruh khalayak bagaimana tingkat kelayakan Kota Sibolga sebagai tujuan Investasi Media.
Perangkat Media sangat strategis guna membangun dan mengembangkan potensi yang tersimpan yang masih malu-malu keluar tunjukkan muka yang ada di Kota Sibolga, Media akan menjadi harapan yang penuh senyum bagi Kota Sibolga dan seluruh isinya untuk lebih dikenal oleh masyarakat Nasional, bila merasa pantas, percaya diri ke dunia Internasional. Kota Sibolga punya modal untuk itu, Kota Sibolga punya nilai yang pantas menuju kesana, sehingga yang tersisa dan yang paling vital adalah kesiapan Media untuk memberikan Investasinya keperut Sibolga sebagai bentuk kepedulian bersama. KOTA SIBOLGA awalnya merupakan sebuah dusun kecil yang berada di Teluk Tapian Nauli. Dalam perkembangannya dusun ini menjadi sebuah kota bahari yang identik dengan fungsi melayani kepentingan perdagangan antar pulau, antar negara, melayani para pelaut atau musafir yang berkelana dari berbagai penjuru negeri, dan melayani mereka yang hendak beristirahat atau sekedar bertamasya. Kota Sibolga mempunyai wilayah seluas 3.536 ( 35,36 km2 ) Ha yang terdiri dari 1.126,67 Ha daratan Sumatera, 23,32 Ha daratan kepulauan dan 2.171,01 Ha lautan. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang. Sementara wilayah administrasi pemerintahan Kota Sibolga terdiri dari 4 Kecamatan dan 17 Kelurahan.
Dilihat dari sisi kepariwisataan, Kota Sibolga sangat potensial, karena disamping keindahan alam pegunungan, juga terdapat pantai-pantai yang indah di Teluk Tapian Nauli dan perbukitan yang seolah-olah melindungi kota ini, serta pulau-pulau yang menarik yang berada di perairan teluk memiliki taman laut eksotis sehingga Kota Sibolga sangat potensial dikembangkan sebagai kota objek wisata. Sibolga juga kaya akan peninggalan bersejarah, adat dan budaya. Kota ini juga merupakan titik sentral bagi wisatawan yang akan melanjutkan perjalanan ke daerah-daerah disekitarnya seperti Pulau Nias, Provinsi Sumatera Barat dan Aceh Nangro. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Sibolga, pengembangan pariwisata merupakan salah satu program prioritas dengan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan tersebut. Berbagai event setiap tahunnya dilaksanakan di Kota ini dalam upaya menarik para wisatawan, seperti Lomba Perahu Dayung, Upacara Maure Lawik, Lomba Memancing Ikan, serta berbagai perlombaan Seni Budaya Khas Pesisir Sibolga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar