Pages

Senin, 28 Desember 2009

Kawasan Wisata Malino










Kawasan Wisata Malino terletak 90 KM dari arah makassar tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong Sulawesi Selatan. Kita menulusuri kota tua peninggalan Kolonial Belanda yang saat itu terkenal sebagai kota pariwisata di zamannya. Hal ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk bangunan tua disana. Daerah yang letaknya sangat berbukit dan berhawa dingin ini kini menjadi kawasan daerah agrowisata no.1 dan di juluki sebagai kota kembangnya Sulawesi Selatan. Mengingat banyaknya hutan lindung dan fauna yang kini telah dilindungi oleh pemerintah.Malino saat ini merupakan salah satu daerah destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan. Seperti apa suasananya? Kalau Anda pernah pergi ke Puncak di Bogor, kira-kira seperti itulah suasananya. Udaranya sejuk dan sangat dingin pada malam hari, pemandangan alamnya indah, terutama di sekitar hutan pinus dan perkebunan teh.

Yang membuatnya istimewa adalah di Malino bukan hanya terdapat vila dan penginapan di perbukitan tempat menikmati hawa dinginnya dengan pesona alam yang luar biasa, tetapi juga tempat yang berketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut ini memiliki objek-objek wisata yang menarik dan potensial akan flora dan fauna yang beraneka ragam.

Mulai dari Air Terjun Takapala yang terletak di daerah Bulutana, Air Terjun Lembanna yang kira-kira 8 km dari Kota Malino, Hutan Wisata Malino yang lebih dikenal dengan sebutan Hutan Pinus. Sementara di Malino, terdapat Permandian Lembah Biru. Objek-objek wisata itu tidak pernah sepi oleh pengunjung, apalagi di hari-hari libur.Dalam taman wisata alam Malino ditemui berbagai jenis fauna seperti burung nuri (Trichaglossus flavoridis), kera hitam (Macaca maura), biawak (Varanus salvator), jalak kerbau (Acridatheres sp), raja udang (Halcyon sp), dan burung gelatik (Padda oryzofora).

Flora yang dimiliki mulai dari pohon pinus (Pinus merkusi) yang merupakan flora yang mendominasi Taman Wisata Alam Malino dan umurnya sudah cukup tua. Selain itu, terdapat pula jenis floran lain seperti akasia (Acasia auriculiformis) jabon (Anthocepthalus cadamba), beringin (Ficus benjamina), ekaliptus (Eucalyptus sp), edelweis (Edelwesy sp), rotan (Calamus sp), kenanga (Cananga ordorata) dan beberapa jenis perdu.Keindahan alam Malino yang dikenal sejak zaman kolonial Belanda juga menyimpan tumbuhan peninggalan Belanda yang sampai sekarang bisa ditemukan, namun terbilang langka, yaitu termasuk edelweis dan pohon turi yang bunganya berwarna oranye. Saat mekar, bunga-bunga ini terlihat indah, apalagi jika dilihat dari udara atau kejauhan. Pemandangan seperti ini jarang ditemukan di tempat lain. Karena itulah, Malino juga dijuluki sebagai Kota Kembangnya Sulawesi Selatan.



7 komentar: